Pengamat Ingatkan Isu SARA dan Hoaks Masih Potensial Terjadi di Pilkada 2020

Polhukam42,032 views

Berkeadilan.com – Pengamat Politik dari Indo Barometer, Asep Saifuddin menyampaikan bahwa berdasarkan perhitunganya jika isu SARA dan berita bohong alias hoaks masih berpotensi terjadi di Pilkada 2020 mendatang.

“Isu hoaks dan SARA potensinya masih tetap ada. Dan saya lihat dari tren booming tahun 2017 pilkada Jakarta, 2018 pilkada jabar dan 2019 pilpres-pileg, haoks dan SARA jumlahnya linier bertambah terus,” kata Asep dalam sebuah diskusi di bilangan Tebet, Jakarta Selatan, Selasa (18/2/2020).

Untuk menangkal agar tidak terkontaminasi dengan berita hoaks yang bertebaran dalam nuansa Pilkada 2020, Asep mengajak agar publik melek informasi dan menangkal semaksimal mungkin penyebaran konten negatif itu.

“Terkait dengan berita hoaks dan SARA ini, khususnya bagi penikmat berita, masyarakat secara umum (agar) mewaspadai denhan kita harus tingkatkan kesadaran bahwa hoaks dan SARA ini sangat merugikan,” ujarnya.

Kemudian bagi pemerintah dan penyelenggara serta pengawas pemilu, agar bersikap tegas juga dalam menyikapi pelaksanaan agenda demokrasi rakyat itu. Jangan sampai hoaks dan konten SARA yang menjurus pada perpecahan dan sentimen negatif tidak semakin masif di masyarakat.

Langkah pertama menurutnya adalah memperkaya literasi digital dengan penyebaran konten positif dan kampanye yang menyadarkan publik.

“Bagaimana meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya hoaks dan SARA. Meningkatkan awarenesss penting,” tuturnya.

Kemudian pemberian infromasi tentang konsekuensi hukum yang harus diterima dan dijalani bagi para penyebar hoaks dan konten SARA yang dimaksud.

“Sosialisasikan kejelasan dan ketegasan sanksi hukum bagi penyebar haoks,” pungkasnya.

Selanjutnya, Asep juga berharap agar pemerintah terus mengawasi dan mengontrol platform digital atau sosial media yang ada.

“Pengawasan ketat kepada media terutama media sosial karena sebagian besar itu paling diminati,” tambahnya.

Lebih lanjut, ia pun mengatakan bahwa menjelang pilkada 2020 yang akan sebentar lagi berlangsung, tentunya ada kepentingan dari para calon konstituen yang sebenarnya perlu diperhatikan dengan baik. Di sisi lain, isu-isu hoaks dan SARA juga masih menjadi isu yang gurih untuk mempengaruhi pola pikir mereka.

Namun begitu, Asep tetap mencoba menaruh harapan kepada para peserta pemilu agar menanggalkan konten-konten negatif dalam meraih suara rakyat. Namun kedepankan program dan konsep yang pro terhadap kepentingan rakyat sehingga bisa ditawarkan dan dijalankan nantinya.

“Harusnya banyak cara untuk menang, misal menjawab perilaku masyarakat, apa yang menjadi harapan dan apa yamg sebenarnya dibutuhkan masyarakat. Ini jauh lebih positif kalau bicara pilkada,” tutupnya.

Komentar