Lahan Kemenkumham di Tangerang Tak Terurus

Berita Utama, Headline92,270 views

TANGERANG, Berkeadilan.com – Menkumham Yasonna Laoly menyindir Walikota Tangerang Arief R Wismansyah dan dituduh kurang ramah terkait perizinan pembangunan gedung.

Menanggapi hal tersebut, tidak sedikit warga Kota Tangerang menunjukkan kekecewaannya. Mereka mengungkap kasus-kasus oknum di lahan-lahan Kemenkumham.

Suyadi (62) misalnya. wlWarga Tanah Tinggi, Kecamatan Tangerang yang mengungkapkan bahwa sepanjang jalan Pasar Tanah Tinggi hingga menuju Taman Gajah banyak oknum-oknum liar yang menarikan uang para pedagang.

“Makanya sepanjang jalan itu terlihat kumuh dan berantakan. Saya kurang paham preman atau ada orang bawah dari Kemenkumham yang menarikan biaya sewa di situ. Tapi yang saya tahu itu para pedagang dan parkir 24 jam itu bayar,” ungkap Suyadi.

Suyadi mejelaskan, adanya lahan kosong yang kini dipergunakan parkir-parkir mobil pemberat. Lokasi tersebut juga termasuk dalam transaksi sewa ilegal yang ia ketahui sebagai penduduk sekitar Tanah Tinggi.

“Di sepanjang jalan itu kan juga ada tuh parkir ilegal pinggir jalan dan bengkel-bengkel. Sama itu semua juga setor ke lapas tapi siapa siapanya saya kurang tau,” katanya.

Hal senada juga dikatakan seorang pedagang mie rebus dan rokok di kawasan Taman Elektrik samping Masjid Raya Al Azhom. Ia menceritakan setiap tahunnya ia melakukan setoran biaya sewa lapak dagangnya sekitar Rp2 Juta. “Gak ada yang gratis, ini kan lahan Lapas. Setiap tahun saya bayar ke lapas langsung. Sama semua pedagang disini juga bayar tapi kalo harganya beda atau sama saya kurang tahu,” ucapnya.

Diketahui, sebagian lahan yang sudah sangat kumuh dan terbengkalai telah dijaga Pemerintah Kota Tangerang dengan membangun sejumlah fasilitas umum yang dapat dimanfaatkan masyarakat secara gratis.

Namun, sebagian lahan yang masih terus tak terurus dan tak jelas kegunaannya. Sudah dimanfaatkan oknum-oknum atau sekelompok untuk mendapatkan pundi-pundi rupiah secara ilegal dengan waktu yang sudah cukup lama. (Anda/Bhi)

Komentar