Saatnya Melawan Perpecahan: Semangat Sumpah Pemuda di Medan Laga Modern

Nasional3 views

SUKOHARJO – Yayasan Dekat Bintang dan Langit (De Bintal) mengingatkan agar semangat Sumpah Pemuda dan Hari Pahlawan kini harus diterjemahkan ke medan laga modern: Bersatu dan Berjuang melawan musuh internal.

Tim Divisi Dakwah De Bintal, Roki Apris Dianto menegaskan, bahwa musuh utama bangsa telah bergeser.

Cloud Startup - Bikin Website Kamu Makin Ngebut

“Musuh utama kita bukan lagi penjajah fisik, melainkan perpecahan mental dan ekstremisme ideologi yang merongrong dari dalam,” ujar Roki.

“Oleh karena itu, Sumpah Pemuda harus kita terjemahkan menjadi ‘Satu Mental Pancasila’.” tambahnya.

Pihaknya menyerukan, agar generasi muda untuk mengimplementasikan Satu Mental Pancasila melalui tiga langkah utama, sebagai benteng mental bangsa, yakni :

1. Tolak Ideologi Pemecah Belah : Jangan beri ruang pada ideologi yang bertentangan dengan konsensus kebangsaan.

2. Sebarkan Narasi Damai : Gunakan kekuatan digital dan nyata untuk menyebarkan nilai toleransi dan kebhinekaan.

3. Kukuhkan Keberagaman : Jadikan perbedaan sebagai kekuatan mental tak terkalahkan, bukan alasan untuk ribut-ribut.

Pahlawan Mental di Era Digital

Menurutnya, jiwa kepahlawanan kini diaktualisasikan dalam bentuk pengorbanan mental. Pahlawan modern adalah mereka yang berani melawan Kebodohan dan hoaks. Termasuk, melawan Deradikalisasi

“Caranya dengan tidak menyebarkan berita bohong dana ktif membentengi diri dan lingkungan dari pengaruh radikalisme,” tandasnya.

Pihaknya mengajak, agar momentum Sumpah Pemuda dan Hari Pahlawan ini menjadi momen titik balik untuk kemajuan Bangsa Indonesia.

“Dengan persatuan yang kokoh dan mental yang tangguh berlandaskan nilai-nilai luhur bangsa, kita akan menjamin Indonesia menjadi negara yang semakin kuat dan berintegritas,” tegasnya.

Komentar