Bukan Aspirasi, Tapi Aksi Biadab! Edi Homaidi KMI Kecam Perusuh 25 Agustus

Nasional460 views

Jakarta – Ketua Kaukus Muda Indonesia (KMI), Edi Homaidi angkat bicara terkait kerusuhan yang mewarnai aksi demonstrasi pada 25 Agustus lalu. Ia menegaskan bahwa kebebasan menyampaikan pendapat dijamin undang-undang, namun bukan berarti bebas bertindak anarkis dan merusak.

“Silakan demo, silakan kritis, itu hak warga negara. Tapi ada aturannya, jangan anarkis. Jangan sampai aspirasi yang seharusnya mulia justru berakhir dengan kerusuhan dan merugikan rakyat banyak,” tegas Edi, Rabu (27/8).

Cloud Startup - Bikin Website Kamu Makin Ngebut

Edi menyayangkan aksi demo yang awalnya berjalan damai, malah berubah menjadi ajang perusakan. Ia mengecam keras ulah sekelompok oknum yang membakar kendaraan, merusak fasilitas umum, termasuk CCTV, pos polisi, mobil dan motor milik warga.

“Itu bukan lagi pendemo, tapi perusuh. Mereka merampas hak masyarakat untuk hidup tenang. Kerusakan fasilitas publik dan kendaraan pribadi jelas bukan bentuk perjuangan, melainkan tindak kriminal,” ujarnya.

Menjelang aksi yang kembali digembar-gemborkan pada 28 Agustus mendatang, Edi mengingatkan semua elemen masyarakat agar tetap menjaga kondusivitas dan tidak mudah terprovokasi. Ia menilai seruan-seruan bernada provokatif yang menyebut “Jakarta bakal lumpuh” hanyalah manuver pihak-pihak yang ingin menunggangi keadaan untuk membuat negara kacau.

“Jangan mau diperalat oleh pihak yang punya niat jahat. Jangan mau dimanfaatkan untuk membuat keonaran di negeri ini. Rakyat harus cerdas, jangan terjebak dalam narasi yang menimbulkan ketakutan dan keresahan. Negara ini milik kita bersama, jangan rusak hanya karena segelintir provokator,” pesan Edi.

Edi juga mengingatkan, kerusuhan bukan hanya merugikan pemerintah, tetapi justru paling besar dampaknya dirasakan oleh rakyat kecil. Pedagang kehilangan dagangan, sopir ojek online tidak bisa bekerja, dan masyarakat umum terjebak kemacetan parah.

“Kita semua cinta negeri ini. Aspirasi boleh disampaikan, tapi dengan cara damai. Jangan ada niat jahat untuk menjadikan aksi sebagai alat keonaran. Mari sama-sama jaga kamtibmas, agar suara rakyat benar-benar didengar, bukan hilang karena ulah segelintir perusuh,” pungkasnya.

Komentar