Habib Syakur: Di Balik Viral One Piece, Ada Skema Lama HTI Masuk ke Ruang Publik

Berita Utama951 views

Jakarta – Inisiator Gerakan Nurani Kebangsaan (GNK), Habib Syakur Ali Mahdi, angkat bicara terkait aksi pendakwah kontroversial Ustaz Felix Siauw yang mengibarkan bendera bajak laut One Piece di taman publik Bogor menjelang perayaan HUT RI ke-80. Menurutnya, tindakan tersebut bukan sekadar “sosial eksperimen” seperti yang diklaim, melainkan upaya memanaskan situasi dengan membungkus propaganda kelompok terlarang Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) melalui fenomena budaya populer.

“Felix Siauw ini bukan orang baru. Publik harus paham, dia punya rekam jejak panjang sebagai bagian dari HTI yang jelas-jelas dilarang di Indonesia. Mengibarkan bendera One Piece bukan murni hiburan, ini modus menyusupkan narasi anti-NKRI dengan memanfaatkan simbol-simbol pop culture yang sedang tren di kalangan anak muda,” tegas Habib Syakur, Rabu (13/8/2025).

Cloud Startup - Bikin Website Kamu Makin Ngebut

Habib Syakur menilai, langkah Felix menggandeng YouTuber dan memviralkan aksinya adalah strategi klasik HTI: membungkus ideologi khilafah dengan kemasan ringan dan mengundang simpati. Ia mengingatkan masyarakat agar tidak terkecoh dengan framing kebebasan berekspresi yang justru digunakan untuk menguji batas kesabaran pemerintah.

“HTI selalu mencari celah. Hari ini pakai bendera anime, besok bisa bendera lain. Tujuannya sama, menggeser rasa nasionalisme dan menanamkan bibit perlawanan terhadap Pancasila. Publik jangan terjebak dengan dalih ‘eksperimen sosial’ yang sebenarnya mengarah pada agitasi politik terselubung,” tambahnya.

Habib Syakur juga meminta aparat penegak hukum dan Kementerian Komunikasi dan Informatika bertindak tegas terhadap konten-konten provokatif semacam ini, agar tidak menjadi preseden yang membahayakan stabilitas nasional, terutama menjelang momentum besar peringatan kemerdekaan.

“Negara ini berdiri di atas darah dan nyawa para pejuang. Jangan biarkan kelompok yang punya agenda mengganti ideologi merusak makna kemerdekaan dengan akal-akalan kreatif yang justru menggerus semangat kebangsaan,” pungkasnya.

Komentar