Jakarta – Pendiri NII Crisis Center, Ken Setiawan, mengingatkan publik untuk tidak memandang remeh maraknya pengibaran bendera bergambar simbol anime *One Piece* menjelang peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan RI. Ia menduga, ada indikasi kelompok Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) menunggangi tren ini untuk menyusupkan propaganda yang melemahkan rasa nasionalisme.
“Fenomena ini tampak sepele, bahkan dianggap hiburan. Tapi jika ditelusuri, pola-pola propaganda seperti ini sering dipakai HTI untuk mengalihkan simbol nasional menjadi simbol lain yang bisa mengikis kecintaan pada Merah Putih,” ujar Ken, Selasa (12/8).
Menurutnya, ruang-ruang publik yang seharusnya dipenuhi bendera Merah Putih pada momentum kemerdekaan justru mulai tercampur simbol-simbol yang tak ada kaitannya dengan perjuangan bangsa. “Kalau dibiarkan, ini bisa menjadi benih radikalisme yang perlahan tapi pasti melemahkan identitas kebangsaan,” tegasnya.
Ken Setiawan menambahkan, HTI dan jaringan sejenis dikenal lihai memanfaatkan momen keramaian untuk membangun narasi anti-NKRI, menyusupkan ide khilafah, dan merangkul simpatisan baru. Ia mendesak pemerintah, aparat keamanan, dan tokoh masyarakat untuk merespons secara cerdas, tidak reaktif, namun tegas terhadap potensi infiltrasi ini.
“Nasionalisme itu harus dijaga, apalagi di hari kemerdekaan. Jangan sampai kita lengah, lalu simbol-simbol asing menggantikan simbol perjuangan bangsa,” tutup Ken.








Komentar