Lewat Buku “Tuhan Kita Sama”, Khilafatul Muslimin Dorong Dialog Damai antar Umat Beragama

Berita Utama711 views

Bekasi – Khilafatul Muslimin akan menggelar diskusi dan bedah buku “Tuhan Kita Sama” karya Ken Setiawan dengan tema “Konsepsi dan Persepsi Tuhan dalam Lintas Agama di Indonesia”. Acara ini dijadwalkan berlangsung pada Ahad, 10 Agustus 2025, di Pondok Pesantren Ukhuwah Islamiyyah, Pekayon, Bekasi.

Diskusi ini akan menghadirkan para tokoh lintas agama dan kepercayaan dengan tujuan memperluas wawasan tentang konsep ketuhanan yang bersifat universal. Buku “Tuhan Kita Sama” sendiri mengangkat gagasan bahwa Tuhan adalah cinta kasih yang sama, namun persepsinya bisa berbeda tergantung latar belakang agama, budaya, dan filosofi masing-masing individu.

Cloud Startup - Bikin Website Kamu Makin Ngebut

Menurut Juru Bicara Khilafatul Muslimin, Abu Salma, buku tersebut menawarkan pemahaman mendalam tentang sifat, eksistensi, dan peran Tuhan dalam kehidupan manusia.

“Buku ini sangat menarik karena membahas nilai-nilai ketuhanan secara mendalam dan inklusif. Kami ingin menghadirkan ruang diskusi yang terbuka dan damai,” ujar Abu Salma.

Ia menambahkan, kegiatan ini juga menjadi sarana untuk meluruskan persepsi publik terhadap Khilafatul Muslimin. Abu Salma menegaskan bahwa gagasan Khilafah yang mereka suarakan bukanlah upaya membentuk negara baru atau mengganti Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

“Kami justru ingin memperkuat persatuan bangsa. Konsep Khilafah yang kami maksud adalah ‘Khilafah ‘ala minhajin nubuwwah’, yaitu meneladani kepemimpinan Nabi Muhammad SAW. Kami tidak berniat mengganti NKRI,” jelasnya.

Abu Salma juga mengakui bahwa dirinya dan sebagian anggota Khilafatul Muslimin pernah berbeda pandangan dengan Ken Setiawan, khususnya terkait Pancasila dan NKRI. Namun setelah melalui proses dialog panjang, kini mereka telah menemukan titik temu.

“Kami menyadari bahwa Pancasila adalah kesepakatan luhur para pendiri bangsa. Tidak boleh ditolak,” tegasnya.

Sebagai informasi, baik Abu Salma maupun Ken Setiawan berasal dari Lampung. Kantor pusat Khilafatul Muslimin juga berada di Bandar Lampung. Bahkan, Abdul Qadir Hasan Baraja, pimpinan pusat Khilafatul Muslimin, pernah terlibat perdebatan serius dengan Ken mengenai Pancasila. Kini hubungan keduanya membaik dan pandangan mereka menjadi lebih sejalan.

Tingginya minat jamaah Khilafatul Muslimin terhadap buku “Tuhan Kita Sama” menjadi alasan utama diselenggarakannya diskusi ini.

Dalam bukunya, Ken Setiawan menggambarkan bahwa humanisme bukan hanya konsep, tetapi realitas yang memungkinkan manusia untuk menerima perbedaan tanpa terjebak dalam sekat-sekat superfisial. Buku ini juga menegaskan bahwa agama harus berpihak pada kemanusiaan, keadilan, dan nilai-nilai moral.

“Iman menjadi otentik saat menginspirasi tindakan nyata untuk persatuan. Buku ini memberi pandangan mendalam tentang bagaimana hidup harmonis dalam toleransi dan kedamaian di tengah keberagaman,” tutup Abu Salma.

Komentar