Anggota DPR Soroti Pentingnya Pembatasan Akses Media Sosial untuk Melindungi Anak dari Konten Negatif

Berita Utama, Politik1,781 views

Berkeadilan.com – Anggota Komisi I DPR RI, Sarifah Ainun Jariyah, menegaskan perlunya pembatasan akses media sosial bagi anak-anak untuk melindungi mereka dari konten yang tidak sesuai. Menurutnya, tanpa pengawasan yang tepat, media sosial dapat memberikan dampak negatif bagi perkembangan anak sebagai generasi penerus bangsa.

“Pembatasan akses media sosial berdasarkan usia sangat penting untuk melindungi anak-anak dari konten yang tidak pantas. Ini bukan berarti melarang total, tetapi lebih kepada mengatur pembuatan akun media sosial anak. Saya sangat prihatin melihat banyak platform media sosial yang kehilangan kendali,” ujar Sarifah dalam keterangannya pada Rabu (05/02/2024).

Sarifah, yang juga merupakan anggota Fraksi PDIP, menyoroti maraknya konten vulgar yang beredar tanpa filter dan mudah diakses oleh anak-anak. Dia menekankan bahwa anak-anak belum memiliki kemampuan untuk memilah mana konten yang baik dan mana yang buruk. Oleh karena itu, pendampingan orang tua dalam proses pembuatan akun media sosial anak sangat diperlukan.

“Anak-anak belum sepenuhnya memahami mana yang baik dan mana yang tidak. Pendampingan orang tua dalam pembuatan akun media sosial sangat penting. Misalnya, akun media sosial anak dapat terhubung dengan akun orang tua, sehingga orang tua bisa memantau aktivitas mereka,” jelasnya.

Sarifah juga menambahkan bahwa pendampingan dari guru sangat penting. Dengan bimbingan yang tepat, anak-anak dapat belajar menggunakan teknologi secara bijak dan memanfaatkannya untuk hal-hal positif. Selain itu, ia mengusulkan pengembangan aplikasi khusus untuk anak-anak Indonesia yang mengutamakan kebutuhan pendidikan dan hiburan sesuai dengan budaya dan nilai-nilai lokal.

“Pembatasan media sosial bagi anak adalah langkah yang krusial untuk melindungi mereka dari dampak negatif teknologi. Namun, kebijakan ini harus diterapkan dengan bijak agar tidak menghambat perkembangan teknologi atau menimbulkan resistensi dari anak-anak,” tambahnya.

Sarifah menegaskan bahwa solusi terbaik adalah dengan menggabungkan pendekatan pendidikan, pengawasan, dan pengembangan platform alternatif yang edukatif. “Dengan cara ini, anak-anak Indonesia dapat tumbuh menjadi generasi yang melek teknologi, berwawasan global, namun tetap berpegang pada nilai-nilai positif bangsa,” pungkasnya.

Komentar