Jakarta – Berkeadilan.com – Bincang Hari Ini podcast YouTube Sultan TV menghadirkan Karyono Wibowo sebagai Direktur Eksekutif Indonesia Public Institute (IPI) dan pengamat demokrasi, dalam perbincangannya, ia menyoroti fenomena unjuk rasa dan mobilisasi massa dalam konteks demokrasi Indonesia.
Menurutnya, meskipun pengerahan massa masih dianggap efektif untuk menarik perhatian dalam Pemilu dan Pilkada, hal itu tidak boleh mengabaikan prinsip-prinsip demokrasi yang harus dijalankan secara rasional. (12/11/24)
Pengerahan Massa dalam Demokrasi: Antara Kampanye dan Aksi Protes
Karyono menjelaskan bahwa dalam kerangka Pemilu atau Pilkada, pengerahan massa diatur oleh peraturan Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai bagian dari kampanye terbuka. Kampanye ini diperbolehkan sepanjang dilakukan dengan tertib dan tidak melanggar aturan, seperti menghindari kekerasan atau merusak fasilitas umum. Kampanye terbuka yang mobilisasi massanya diatur sesuai jadwal dan tempat, bertujuan agar pelaksanaan demokrasi tetap berjalan tertib dan sesuai aturan.
Namun, yang menjadi perhatian Karyono adalah mobilisasi massa di luar konteks kampanye resmi. Ia menekankan bahwa pengerahan massa yang tidak jelas kaitannya dengan agenda politik atau Pilkada, apalagi jika tidak sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan, perlu ditangani dengan hati-hati. Ia mengingatkan bahwa ada regulasi mengenai penyampaian pendapat di muka umum, yang mengharuskan penyampaian pemberitahuan kepada pihak berwenang, bukan izin seperti pada era Orde Baru.
Demokrasi Indonesia: Tantangan dan Peluang
Karyono juga berbicara mengenai tantangan dalam penegakan demokrasi di Indonesia. Meski regulasi demokrasi semakin baik, ia menilai masih ada banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan untuk menciptakan demokrasi yang lebih matang. Menurutnya, Indonesia perlu melihat praktik demokrasi di negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura sebagai pembanding untuk mengevaluasi kemajuan demokrasi yang ada.
Namun, Karyono tetap optimis dengan adanya peluang untuk memperbaiki demokrasi Indonesia. Ia mengingatkan bahwa Pemilu yang baik adalah salah satu instrumen utama dalam menciptakan demokrasi yang sehat. Jika pemilu berjalan dengan baik, maka pemimpin yang terpilih pun akan berkualitas.
Demokrasi Harus Berjalan Sesuai Konstitusi
Dalam penutupan diskusinya, Karyono Wibowo memberikan pernyataan penting mengenai cita-cita demokrasi yang diinginkan oleh para pendiri bangsa. Ia menekankan bahwa demokrasi yang seharusnya dibangun adalah demokrasi yang tetap berjalan di atas rel konstitusi, bukan yang justru membawa kepada kekacauan atau anarki. “Demokrasi itu harus berjalan di atas konstitusi, tanpa konstitusi maka yang terjadi justru bisa menjadi democrazy,” ujar Karyono.
Ia menambahkan bahwa “Demokrasi mensyaratkan kebebasan berpendapat, berserikat, dan berkumpul, namun semua itu harus dijalankan dengan memperhatikan ketertiban dan konstitusi yang ada agar tujuan dari demokrasi itu sendiri bisa tercapai dengan baik.” Pungkas Karyono Wibowo. (Jodi)
Komentar