Jakarta – Presiden Terpilih Prabowo Subianto telah memanggil tokoh-tokoh nasional yang diminta membantu beiau sebagai Menteri, Wakil Menteri, dan Kepala Badan di Kabinet Indonesia Maju.
Melihat komposisi Calon Kabinet Indonesia Maju yang pada hari ini dikumpulkan di Hambalang tidak satupun yang beragama Hindu, hal ini memantik reaksi dari komunitas Hindu.
Ketua Umum Prajaniti Hindu Indonesia KS Arsana menyatakan keprihatinannya karena bangsa ini adalah bangsa besar dan majemuk, yang seharusnya akomodatif terhadap keragaman dalam penyusunan Kabinet.
“Kami menyadari dan menghormati hak prerogratif Presiden Terpilih dalam menentukan kabinetnya, namun dari seratus orang lebih yang dipanggil ke Hambalang, belum satupun saya lihat tokoh beragama Hindu. Hal ini membuat sebagaian besar tokoh-tokoh Hindu mempertanyakan baik secara terbuka maupun diam-diam.” ungkapnya.
Menurutnya, Presiden terpilih berkepentingan merangkul semua golongan dan agama. Untuk menyongsong Indonesia maju menuju Indonesia emas 2045, Presiden Terpilih Prabowo Subianto perlu mengakomodir dan mengkonsolidasi seluruh komponen bangsa. Warga Hindu yang menyebar di seluruh Indonesia dari beragam etinik adalah bagian dari bangsa ini yang patut menjadi perhatian. Selain itu tokoh-tokohnya perlu diberikan ruang untuk berkontribusi bagi negara ini.
Di tempat terpisah, Suminto yang juga salah seorang Ketua DPP Prajaniti dan sekaligus pentolan Relawan PATISATU Prabowo Gibran Papua, menyatakan bahwa organisasinya pernah melakukan seleksi terhadap tokoh Hindu di Indonesia hingga keluar 6 (enam) nama. Keenam nama tersebut telah dikirim ke kediaman Presiden terpilih Prabowo Subianto di Kertanegara. Dari Keenam nama tersebut sebagian besar profesional dan aktivis organisasi Hindu di tingkat nasional. Suminto yang pernah dididik di Hambalang saat menjadi Calon DPR RI tahun 2014 juga menyatakan kekagetannya saat tidak seorangpun tokoh Hindu masuk dalam Kabinet Indonesia Maju. Dalam pandangannya Presiden Terpilih Prabowo Subianto adalah orang yang terpercaya dalam menjaga negara ini.
“Beliau seorang patriot yang mengutamakan kepentingan negara di atas semua kepentingan. Saya meyakini ketiadaan tokoh Hindu dalam komposisi Kabinet Indonesia Maju, bukan faktor kesengajaan. Oleh karena itu sebagai orang yang sejak awal mengagumi Beliau, saya berharap ada yang mengingatkan Beliau. Jangan sampai karena tidak terakomodirnya tokoh Hindu, Beliau dianggap diskriminatif. Padahal saya yakin Beliau tidak mungkin memiliki sifat seperti itu”, tandas Suminto.
Ketika ditanya siapa saja yang direkomendasikan menjadi Menteri, Wakil Menteri atau Kepala Badan, Suminto menyebut bahwa organisasi Prajaniti sudah merekomendasikan beberapa nama kepada Presiden Terpilih Prabowo Subianto. Organisasi Kesatuan Mahasiswa Hindu Indonesia (KMHDI) juga sudah melakukan rekomendasi secara resmi. Nama-nama yang direkomendasikan sudah melalui diskusi yang mendalam dan sangat panjang, karena menyangkut rekam jejak, integritas, kompetensi, dedikasi dan loyalitas.
Prajaniti Hindu Indonesia merupakan organisai yang bergerak di bidang Ekonomi, Pendidikan, Sosial-Kemanusiaan, dan Politik Kebangsaan. Prajaniti berusaha mendorong warga Hindu untuk berkontribusi pada bangsa dan negara, minimal dapat menyadari hak dan kewajibannya sebagai warga negara. Organisasi ini memiliki kepengurusan di Tingkat Pusat, Daerah dan Kabupaten/Kota. Di setiap daerah yang ada umat Hindu, Prajaniti hadir untuk memberikan kesadaran bernegara. Bersamaan dengan dilantiknya Presiden dan Wakil Presiden, Prajaniti Hindu melakukan Doa Kebangsaan melalui kegiatan Internasional Yoga Nusantara di IKN Nusantara. Kegiatan ini didedikasikan kepada Pemerintahan Baru dan Ibu Kota Baru menuju Indonesia Maju.
Komentar