PURWAKARTA, Berkeadilan.com – 29 September 2024 – Rakernas Front Pejuang Demokrasi (FPD) di Hotel Harper Purwakarta menjadi momentum penting untuk mengangkat kembali semangat marhaenisme. Dalam acara ini, Jacobus K. Mayong, mantan Wasekjend PDIP, menegaskan perlunya mengumpulkan kembali suara-suara masyarakat yang terpinggirkan.
Mantan Wasejekjend PDIP itu menyatakan, “Front Pejuang Demokrasi bukanlah kader PDIP, tetapi simpatisan yang berkomitmen memperbaiki keterpurukan bangsa.” Ia mengajak peserta untuk memahami bahwa marhaenisme adalah perjuangan untuk membebaskan rakyat dari kemiskinan. “Bayangkan seorang tukang tambal ban yang bertahun-tahun berjuang untuk memiliki rumah. Itulah realitas yang harus kita rasakan,” ujarnya.
Mayong juga mengkritik kesenjangan sosial, menyoroti data dari Badan Pusat Statistik yang menunjukkan 25,22 juta orang hidup dalam kemiskinan, dengan pengeluaran rata-rata hanya Rp 535.547 per kapita per bulan. Ia menekankan, “Indonesia yang kaya akan sumber daya alam seharusnya dapat dinikmati oleh seluruh rakyat.”
Dalam forum ini, Dr. H. Tb Hasanuddin, Anggota DPR RI, meminta dukungan dan doanya untuk Jacobus Mayong yang saat ini masih konsisten untuk memperjuangkan eksistensi Inggit Garnasih sebagai pahlawan nasional karena kesetiaan dan pengorbanannya untuk bangsa.
Sementara Jeje Wiradianata, calon Gubernur Jawa Barat 2024-2029, menyampaikan komitmennya untuk menciptakan masyarakat yang adil dan sejahtera. “Membangun adalah kebutuhan, bukan keinginan. Kita harus memastikan semua kebijakan dirasakan oleh masyarakat. Saya akan mengutamakan pendidikan, kesehatan, dan fasilitas umum sebagai prioritas utama. Pokoknya Mamprang, mamprang, menang!” tuturnya penuh semangat.
Ganjar Pranowo mantan Gubernur Jawa Tengah, dalam sambutannya, menyoroti bahwa momen ini harus dimanfaatkan oleh FPD untuk membangkitkan semangat marhaenisme.
“Kita harus berani berbicara tentang ketertindasan dan memperjuangkan demokrasi yang sejati. Acara ini diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam menumbuhkan kesadaran kolektif untuk memperjuangkan kesejahteraan rakyat, serta membangun demokrasi yang lebih inklusif dan adil.” ungkapnya.
Ia menambahkan, “Suara rakyat adalah suara Tuhan, dan itulah yang perlu kita perjuangkan.” pungkas Ganjar Pranowo. (Jodi)
Komentar