Jakarta – Fernando Emas, Direktur Rumah Politik Indonesia menilai apel akbar pasukan berani mati pembela Jokowi terlalu aneh bahkan mengada-ada.
Dia menegaskan, publik sendiri tak mengenal siapa sosok Sukodigdo Wardoyo. Tak ada rekam jejak yang jelas dan pasti.
“Saya menganggap terlalu aneh dan mengada-ngada kegiatan apel akbar Pasukan Berani Mati Pembela Jokowi karena Joko Widodo tidak membutuhkan dukungan dan perlindungan dari organisasi,” ujar Fernando, Sabtu (7/8/2024).
Kata dia, Jokowi sebagai Presiden tentu mendapatkan pengaman VVIP dan begitu juga setelah tidak lagi menjabat sebagai presiden masih mendapatkan pengawalan dari Paspampres.
“Apalagi nama yang mengaku sebagai koordinator Pasukan Berani Mati Pembela Jokowi tidak dikenal publik memiliki hubungan dekat dengan Jokowi dan dilakukan pencarian melalui internet tidak ditemukan identitas yang bersangkutan,” ujar dia.
“Mungkin saja yang bersangkutan ingin mencari panggung dengan membuat aksi tersebut agar mendapatkan perhatian Jokowi,” jelas dia lagi.
Sebaiknya, kata Fernando, masyarakat tidak perlu merisaukan dan memperhitungkan aksi tersebut.
“Namun saya tetap berharap kepada pihak kepolisian dapat mengamankan aksi tersebut sesuai dengan SOP,” tandasnya.
Komentar