Jakarta – Ketua Umum Rampai Nusantara Mardiansyah menanggapi isu soal ijazah palsu calon wakil presiden Gibran Rakabuming Raka itu hanya serangan lawan-lawan yang bersangkutan dan dinilai sangat tidak beradab.
Mardiansyah yang akrab disapa Semar sampaikan, bukti isu ijazah palsu Gibran merupakan serangan lawan salah satunya karena baru muncul saat cawapres nomor urut dua tersebut telah sah menjadi kontestan dalam pilpres 2024 mendatang mendampingi Prabowo Subianto.
“Isu ijazah palsu datang dari lawan-lawannya mas Gibran yang sudah kehabisan akal untuk membendung animo masyarakat yang begitu luar biasa dukungannya terhadap pasangan Prabowo-Gibran, aneh aja ya saat mas Gibran menjadi walikota isu terkait tidak muncul sama sekali,” jelas Semar.
Ia menyayangkan pihak yang sengaja menyebar isu ijazah palsu tersebut karena dinilai mendorong gelaran pilpres 2024 mundur ke belakang lantaran menyebar hoax dan fitnah kepada kubu lawan apalagi mas Gibran secara tegas sudah mengklarifikasi bahkan membawa langsung ijazah aslinya agar masyarakat tidak terpengaruh dengan berita bohong tersebut.
“Tahun 2024 harusnya menjadi pesta demokrasi yang bermartabat, berkelas dengan adu gagasan antara paslon, bukan malah sebaliknya didorong pada isu-isu murahan dan tidak bermutu yang sengaja di ciptakan untuk mendiskreditkan juga menggembosi lawan,” tegas Semar.
Lebih lanjut, Semar juga melihat ada beberapa isu lain yang juga menyerang personal dari Mas Gibran dan keluarga pak Joko Widodo yakni mencuatnya seolah-olah ibu Iriana yang mendorong agar Gibran menjadi calon dalam pilpres 2024.
“Mas Gibran menjadi cawapres dalam pilpres mendatang adalah hak beliau sebagai warga negara, dan harapan anak-anak muda yang melihat rekam jejaknya dalam memimpin Solo sangat bagus, bukan usulan, dorongan dari keluarga apalagi Ibu Iriana secara personal, itu saya kira salah kaprah dan tidak mendasar,” tambah Semar yang juga aktivis 98.
“Rampai Nusantara akan berada di garda terdepan untuk terus meluruskan isu-isu miring apapun yang tidak berdasar terhadap mas Gibran, kami ingin menjaga agar pesta demokrasi kali ini dapat dinikmati dengan riang gembira dan yang muncul ke permukaan publik adalah gagasan untuk membangun bangsa bukan hoax dan fitnah,” pungkas Semar.
Komentar