Berkeadilan.com – Sejumlah massa aksi dari Aliansi Rakyat Anti Korupsi melakukan aksi unjuk rasa di depan kantor Kedutaan Besar China di kawasan Mega Kuningan, Jakarta Selatan. Dalam aksinya, mereka mendesak agar persoalan di PetroChina segera ditindaklanjuti.
“Beberapa kasus viral terkait VP SCM PetroChina yang sampai saat ini juga tidak dilakukan investigasi maupun pemberian tanggapan oleh Presiden PetroChina, sehingga kami menganggap Presiden PetroChina tidak peka dan lalai dalam menjalankan tugas dan fungsinya,” kata koordinator aksi, Dayat Johan dalam orasinya, Kamis (26/10).
Menurut dia, investigasi terhadap proses tender dengan konsep penunjukan langsung yang dilakukan oleh manajemen PetroChina International Jabung dengan klaim percepatan program pengeboran justru diduga telah membuat kerugian negara hingga ratusan miliar.
Ditambah lagi kata Dayat, proses yang dijalankan oleh PetroChina di bawah kepemimpinan VP SCM PetroChina Gusminar telah mengabaikan kandungan lokal untuk pemberdayaan perusahaan dalam negeri.
“Kami meminta audit terhadap proses tender penunjukan langsung PCJ 3506 yang menunjuk PT Tall Inspection Indonesia, perusahaan swasta asal China yang pada awalnya sebagian komposisi sahamnya dimiliki oleh anak dari oknum PetroChina dengan nilai Rp50 Miliar, tanpa disertai persetujuan anggaran dari SKK Migas dan diduga memanipulasi syarat tender,” jelas Dayat.
Tidak hanya terhadap PT Tall Inspection Indonesia saja, Dayat juga meminta agar dilakukan audit terhadap PT Anton Oilfield Services Indonesia dan seluruh vendor atau rekanan bisnis yang ditunjuk langsung oleh PetroChina. Hal ini disampaikan demi azas transparansi anggaran dan mekanisme penentuan terhadap proses tender di perusahaan plat merah milik China itu.
“Melakukan audit terhadap proses tender yang sedang berjalan yang melibatkan PT Anton Oilfield Services Indonesia dan PT Tall Inspection Indonesia dengan cara kerja sama atau konsorsium dengan perusahaan lokal yang diatur oleh VP SCM PetroChina Gusminar,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Dayat juga mendesak agar Kedubes China benar-benar serius dalam merespons apa yang menjadi aspirasi mereka.
“Kami minta kedutaan besar China untuk bisa menindak tegas PT PetroChina untuk bertanggung jawab terhadap pelanggaran-pelanggaran,” tandasnya.
Dayat menegaskan bahwa aksinya tersebut sudah dilakukan sebanyak 3 (tiga) kali, namun hingga saat ini belum ada tindak lanjut yang konkret dari pihak-pihak terkait. Sehingga dengan demikian, apabila sampai aksi unjuk rasa ini tidak ditindaklanjuti, ia memastikan akan melakukan aksi-aksi lanjutan ke depannya sampai ada respons keseriusan dari pihak-pihak terkait, khususnya Kedutaan Besar China.
“Kita akan terus bila mana tidak ada pihak-pihak terkait terutama tanggapan dari Kedubes China untuk bisa menindak tegas PT PetroChina akan kami lakukan aksi-aksi. Target kami terus berjuang agar kasus ini tuntas seadil-adilnya,” ucap Dayat.
“Bila mana tidak ada tanggapan, kami akan melakukan aksi-aksi selanjutnya yakni aksi berak bersama di depan kantor Kedubes China, artinya kami menyatakan kotoran kami ini adalah kotoran kita ini adalah mereka yang mengotori negara kita,” pungkasnya.
Komentar