MEDAN – Supriatin, koordinator togel yang ditangkap petugas Detasemen Intelijen Kodam I/Bukit Barisan mengubah keterangannya usai diserahkan ke polisi oleh TNI.
Dalam video baru yang diduga direkam di kantor polisi, Supriatin membantah semua pengakuannya yang sempat direkam anggota Deninteldam I/Bukit Barisan.
Surpiatin justru menuduh prajurit Kodam I/Bukit Barisan mengintimidasi dirinya soal setoran ke polisi.
“Dengan rasa takut, saya cemas. Mereka bersenjata semua mau tak mau lah saya bilang. Dengan rasa terpaksa saya takut, jadi gimana lagi, enggak tahu lagi gimana,” ucapnya dalam video singkat, Selasa (15/8/2023).
Dalam video terbarunya, Supriatin yang ditangkap TNI AD itu meralat seluruh pernyataannya mengenai setoran judi.
Dia menyebut, semua setoran itu tidak ada dan hanya karangan belaka karena dikelilingi tentara, meski dia sempat menunjukkan bukti transfer.
“Nah, masalah uang yang saya transfer Rp 25 juta ke Kanit Pidum Herman itu tidak ada. Yang dibilang ke Polres itu juga tidak ada. Ke Polsek itu juga tidak ada semua,” ucapnya.
Supriatin pun buka-bukaan alasannya ditangkap TNI, bukan polisi.
Dia menduga penangkapannya ini ada hubungannya dengan bisnis judi togel yang dikelola pria bernama Wak Udin.
Kata Supriatin, Wak Udin buka lapak di dekat markas Deninteldam I/Bukit Barisan.
Wak Udin adalah bos togel yang diduga dibekingi Deninteldam dan sudah ditangkap polisi.
“Cuma saya dapat informasi dibawah ada namanya Wak Udin, main di Beringin 1. Nah, pas saya tanya Beringin 1 itu siapa ? Orang Deninteldam,” ujarnya.
“Saya berpikir seperti itu. Mungkin ada kaitannya sama orang itu. Sebab apa, mungkin karena ketangkap, orang itu terus merembet ke saya. Saya berpikir seperti itu,” sambungnya.
Kepala Penerangan Kodam I/Bukit Barisan, Kolonel Inf Rico J Siagian menegaskan, bahwa ada anggota polisi yang jadi koordinator judi togel di Kecamatan Stabat.
Komentar