SERANG, Berkeadilan.com – Penjabat (Pj) Gubernur Banten, Al Muktabar mengatakan inflasi di tingkat nasional tergolong terkendali dengan angka sekitar 4 persen, sementara di Banten sendiri angkanya mencapai 3,15 persen. Pada bulan Mei, angka inflasi mencapai 3,67%, yang kemudian turun menjadi 3,15 persen. Meskipun terjadi fluktuasi, tren membaik terlihat dalam beberapa bulan terakhir.
“Secara umum nasional perkembangan inflasi kan cukup terkendali ya sudah di kepala 4, dan kita sendiri di kepala 3,15 yang bulan Mei kita di 3,67 dan April kita di 3,77 jadi trend membaiknya ada,” katanya di Pendopo Gubernur Banten, Selasa (4/7).
Namun demikian, fluktuasi harga terutama terkait dengan daging ayam, khususnya daging ayam ras, menjadi perhatian. Beberapa pihak, termasuk pelaku usaha peternakan sendiri, telah menyampaikan informasi terkait hal ini.
“Hampir di semua wilayah di Indonesia terkait dengan daging ayam, daging ayam ras khusus nya terjadi fluktuasi harga,” katanya.
“Beberapa tadi disampaikan termasuk oleh pelaku peternak sendiri hadir dalam paparan tadi,” sambungnya.
Pemerintah Banten aktif mengikuti perkembangan informasi terkait fluktuasi harga ini dan berupaya menciptakan keseimbangan antara produsen dan konsumen dalam penetapan harga.
“Kami sedang melakukan upaya-upaya untuk terjadi keseimbangan antara produsen dan konsumen dari titik harga,” ujarnya.
Pemerintah ingin mencegah situasi di mana harga terlalu tinggi, sehingga konsumen merasa terbebani, atau harga terlalu rendah, sehingga peternak mengalami kerugian. Terdapat upaya yang sedang dilakukan untuk mencapai keseimbangan yang diinginkan.
“Karena terlalu mahal walaupun produsen untung, tetapi konsumen teriak. Begitu juga sebaliknya, kalau terlalu murah di tingkat peternak teriak, konsumen senang. Nah keseimbangan itu harus ketemu,” katanya.
Dalam beberapa minggu kedepan, jika fluktuasi harga masih tinggi, Pemerintah Banten akan mempersiapkan operasi pasar. Langkah ini akan melibatkan Badan Pangan dan lembaga terkait, termasuk Kementerian Perdagangan, untuk mengevaluasi kondisi dan berkomunikasi dengan baik. Meskipun stok nasional daging ayam terpenuhi, fluktuasi harga ini perlu ditelusuri lebih lanjut.
“Maka dalam keadaan itu kita mencoba untuk bila dalam minggu-minggu ini masih fluktuasi nya tinggi kita mempersiapkan operasi pasar,” katanya.
Mungkin persoalannya terletak pada distribusi atau permasalahan dalam rantai pasokan hingga mencapai konsumen. Dalam hal ini, Pemerintah Banten memiliki Satuan Tugas Pangan yang akan berkomunikasi dengan mereka. Ia juga mempertanyakan terkait adanya fluktuasi tersebut, jika terdapat hambatan transportasi atau indikasi adanya praktik tidak sah yang menyebabkan situasi ini.
‘Tapi tadi kalau saya lihat paparan sepintas dari kementerian pertanian itu dari segi stok nasional sebenarnya terpenuhi, gitu. Tapi kenapa ada fluktuasi ini,” katanya.
“Nah kita sedang mengurainya, mungkin di persoalan distribusi, atau agenda dari tahapan-tahapan menuju sampai rantai konsumen, nah itu kan kita punya satgas pangan,” sambungnya.
Pihaknya akan melakukan komunikasi dengan satgas pangan jika ada pihak yang bermain secara tidak sah yang memicu terjadinya hal tersebut. Kata dia, jika ditemukan hal tersebut maka pihaknya akan memberlakukan proses hukum.
“Kami akan mengkomunikasikan nya dengan satgas pangan bila memang itu hambatan transportasi atau ada yang bermain-main secara tidak sah sehingga mengakibatkan keadaan ini, itukan bisa dilakukan proses hukum yang berlaku,” ujarnya. []
Komentar