Selisih Harga Ayam Beku vs Ayam Potong Lokal, Dinas Ketahanan Pangan Tarakan Kuatkan Pengawasan & Kontrol Distributor

Berita Utama3,439 views

Tarakan – Keberadaan ayam beku asal Kota Surabaya yang sudah memasuki pasar di Kota Tarakan harganya dikeluhkan para peternak ayam lokal. Hal ini lantaran terlalu jauh selisih antara harga ayam beku dengan ayam potong hasil ternak.

Jika di peternak lokal sampai ke level memasuki pasar, harga ayam potong hasil ternak bisa mencapai Rp 42.000 sampai denga Rp 45.000 per kg, dibandingkan harga ayam beku hanya sekitar Rp 33.000 sampai dengan Rp 36. 000 per kg. Sementara harga ayam yang masih hidup dari peternak ke pedagang di pasar Rp 31. 000 per kg.

Tingginya harga ayam broiler dari peternak lokal, dikarenakan tingginya biaya operasional seperti pemenuhan kebutuhan pakan hingga vaksin ternak yang turut menjadi faktor penentu harga jual ayam broiler milik peternak lokal. Berbeda produksi ayam beku dilakukan oleh perusahaan besar sehingga dalam penyediaan pakan diproduksi sendiri hal tersebut menyebabkan harga jual ayam beku sangat terjangkau.

Tidak hanya keberadaan ayam beku saja, namun keberadaan peternak inti baru yang tidak tergabung dalam asosiasi peternak lokal turut menyulitkan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Tarakan dalam menentukan pembagian kuota produksi ayam broiler bagi peternak lokal.

Saat momen Idul Fitri 1444 H yang lalu merupakan puncak permasalahan tidak terkendalinya harga komoditi ayam broiler di Kota Tarakan, jumlah stok yang berlebihan menyebabkan produksi ayam broiler tidak mampu diserap oleh pasar lokal sehingga peternak lokal mengalami kerugian.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut agar tidak terulang kembali terutama saat mejelang momen perayaan besar keagamaan, kebijakan dari Pemerintah Kota Tarakan dalam hal ini Bapak Elang Buana selaku Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Tarakan menyatakan akan lebih meningkatkan pengawasan dan kontrol terhadap distributor ayam beku dan peternak ayam broiler di Kota Tarakan.

“Pengawasan dan kontrol distributor ayam beku dan peternak ayam broiler di Kota Tarakan akan ditingkatkan. Harapannya, stok peredaran khususnya komoditi ayam tercukupi dengan harga yang stabil yang tidak merugikan peternak lokal.” tegasnya.

Komentar