Pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara membawa dampak positif pada sektor wisata di Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.
Hal ini disampaikan oleh Ketua Asosiasi Duta Wisata Indonesia (ADWINDO) Kukar, Catut Sefti Nanda Palinggi. Ia mengatakan bahwa Kutai Kartanegara akan mendapat exposure dari megaproyek tersebut.
Sebagai duta wisata, pihaknya pun gencar melakukan promosi dalam mengenalkan tiga pilar budaya di Kukar yang terdiri dari pesisir, pedalaman, dan keraton.
“IKN adalah peluang besar yang akan mendatangkan banyak orang. Ini market, kita harus bisa menyerap peluang itu agar bernilai,” kata Catur dalam keterangannya, Selasa (25/4).
Untuk mewujudkan hal tersebut, ADWINDO Kukar juga melakukan kolaborasi ke beberapa komunitas, organisasi anak muda, dan pemerintah daerah sebagai mitra.
Menurut Catur, pembangunan pariwisata di Kutai Kartanegara juga sejalan dengan pembangunan pariwisata di Kalimantan Timur.
Pariwisata tersebut berbasis ecotourism dengan memberikan pengalaman menjelajah alam dan merasakan kehidupan masyarakat lokal.
Konsep ecotourism atau ekowisata ini harus dimaksimalkan dengan sejumlah atraksi wisata yang berkualitas untuk menggaet wisatawan.
“Untuk itu kami gencar melakukan promosi budaya, wisata alam, dan wisata pendidikan. Dengan IKN kita punya pangsa pasar lebih luas, ini harus dimanfaatkan,” jelasnya.
Catur menyebutkan, Kabupaten Kutai Kartanegara juga cukup kaya dengan potensi desa wisata yang tersebar di 20 kecamatan.
Bahkan, salah satu desa wisata yakni Desa Pela berhasil menorehkan prestasi dengan meraih penghargaan Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022.
Upaya Desa Pela ke kancah nasional bukan sekejap mata. Desa ini pada mulanya harus menjaga habitat pesut mahakam.
Fauna itu menjadi daya tarik wisata. Makanya, sejak 2018, desa memberlakukan peraturan larangan ilegal fishing sejak 2018.
Alat tangkap ikan modern juga tidak diperbolehkan. Penduduk telah sepakat menjaga kelestarian ikan air tawar yang menjadi makanan utama pesut Mahakam.
Dari seluruh upaya tersebut, Desa Pela kini telah ramai menerima kunjungan wisatawan lokal hingga mancanegara.
Menurut Catur, keberhasilan ini bisa menjadi contoh dan pilot project bagi beberapa desa wisata lainnya di Kutai Kartanegara.
“Pengembangan desa wisata sangat potensial di Kukar. Pemerintah harus mengembangkan beberapa desa wisata sebagai pilot project untuk dibina,” lanjutnya.
Tak kalah penting, peningkatan sumber daya manusia (SDM) di sektor wisata juga sangat krusial dalam menghadapi pembangunan IKN Nusantara.
Diperlukan pelatihan dan sertifikasi bagi pemandu wisata. Ketika ada tamu, mereka bisa memandu sambil mempromosikan melalui media sosial.
“Sehingga, potensi-potensi yang ada di bisa dilihat dan diketahui banyak orang. Pelatihan ini juga akan mengajarkan cara bagaimana menyambut wisatawan dengan hangat,” tandasnya.
Komentar