KUTAI KARTANEGARA – Ketua Gerakan Literasi Kutai (GLK), Erwan Riyadi menilai ada dampak positif dari upaya pemerintah membangun Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur. Salah satunya adalah semangat daya saing masyarakat.
“Kehadiran IKN adalah memberi peluang terserapnya Sumber Daya Masyarakat Kutai untuk berperan serta dalam pembangunan IKN,” kata Erwin saat ditemui di kantor sekretariat GLK, Kampung Melayu, Tenggarong, Kutai Kartanegara (Kukar), Jumat (5/8).
Selain itu, gerakan literasi di kalangan masyarakat juga diyakini bakal meningkat pesat. Karena banyak masyarakat yang ingin belajar untuk meningkatkan kualitas diri. Di sektor ini, Erwin mengaku memiliki kebanggaan tersendiri.
“GLK sangat konsen menyusun program melalui literasi budaya baik sektor formal atau non formal dalam kaitannya penyiapan SDM agar bisa berperan di dalamnya,” ujarnnya.
Sebagai wilayah yang akan menjadi pusat pemerintahan, Erwin menilai bahwa seluruh masyarakat khususnya Kalimantan agar tidak lepas dari pengetahuan budayanya sendiri.
“Literasi budaya lokal penting sekali, karena berkaitan dengan kemampuan SDM untuk memahami budayanya sendiri sebagai sebuah identitas,” tuturnya.
Setelah mengetahui identitas dan jati dirinya sendiri dan menambah pengetahuan, wawasan dan kemampuan diri, maka masyarakat lokal Kalimantan bisa mulai mengolah peluang dan tantangan ketika IKN nantinya hadir di hadapan masyarakat Kaltim.
Oleh sebab itu, pria yang juga founder dari Rumah Budaya Kutai ini pun merasa memiliki tanggung jawab besar untuk merealisasikan peningkatan literasi dan minat baca itu kepada masyarakat secara masif.
“Konsep GLK ke depan adalah dengan masuk ke institusi sekolah untuk bisa memberikan informasi dan pemahaman tentang budaya Kutai, karena budaya lokal sebagai tonggak dan filter dalam pembangunan masyarakat khususnya dalam pembentukan character building, sehingga nantinya bisa teraplikasikan saat pembangunan IKN hadir di tengah masyarakat kita,” ucapnya.
Komentar