Buntut Gema Pembebasan, Kampus Harus Bersih dari Paham Khilafah

Berita Utama12,711 views

Hamri koordinator dari Jaringan Aktivis Ciputat (JAC) menyampaikan keprihatinannya masih adanya Gerakan Mahasiswa Pembebasan (Gema Pembebasan) yang terus mengusung faham khilafah dan mencemarkan nama besar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Saat ditanya awak media, Hamri enggan berkomentar banyak, namun menurutnya faham khilafah harus hilang dan lenyap. “Mengganti Pancasila adalah hal yang sama saja menggerogoti kedaulatan bangsa dan negara. Kritik itu penting, seperti saya yang juga mengkritik pemerintah yang saya nilai gagal dalam penerapan PPKM, namun apabila ngomong mengganti Pancasila dengan khilafah saya akan maju untuk menolaknya,” papar koordinator JAC itu.

Sebagaimana diketahui sebelumnya bahwa pemerintah Republik Indonesia resmi membubarkan Ormas Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Terhitung pada tanggal 17 Juli 2017, HTI sebagai sebuah organisasi fundamentalis, yang berhaluan kanan dan penganut faham khilafah. HTI resmi merupakan organisasi terlarang di Indonesia setelah pemerintah Indonesia mengkaji lebih dalam eksistensi Ormas HTI. Pertimbangan yang mendasar adalah HTI terbukti mengembangkan ajaran-ajaran atau paham khilafah yang sangat bertentangan dengan nilai-nilai dalam UUD 1945 dan Pancasila. Meskipun Ormas HTI sudah resmi dilarang oleh pemerintah, namun gerakan mereka masih tetap eksis dalam bidang pendidikan, mereka mengajarkan pemahamannya didunia pendidikan.
Gema Pembebasan yang menurutnya berinduk pada HTI itu semestinya harus dibubarkan pemerintah dan menjadi musuh bersama. Ideologi perusak bangsa sangatlah berbahaya. Dirinya tidak menampik kemungkinan adanya beberapa elit politik atau partai yang berlindung dan ada di balik pergerakan khilafah. Suara oposisi cukup kuat dan besar di kalangan HTI dan pendukungnya, maka itu masih ada beberapa elit politik yang memang sengaja memelihara dan bahkan melindunginya.

Komentar