SERANG, Berkeadilan.com – Guna mencegah stunting, Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Banten menyosialisasikan konsumsi pangan beragam bergizi seimbang dan aman (B2SA), di Kota Serang, Senin (23/11).
Kepala DKP Banten, Aan Muawanah menjelaskan, sosialisasi dilaksanakan sebagai edukasi kepada masyarakat untuk pemenuhan pangan beragam bergizi seimbang dan aman (B2SA).
“Kita harus membiasakan diri untuk konsumsi pangan yang beragam, bukan hanya pemenuhan karbohidrat saja atau nasi, perlu diimbangi dengan gizi dan nutrisi, yaitu buah-buahan dan sayuran,” jelas Aan.
Pemanfaatan pangan lokal harus digalakkan, agar masyarakat mampu memenuhi pangan B2SA dengan mudah.
“Bahkan lahan pekarangan bisa kita tanami dengan pangan lokal, DKP mendorong itu,”tambah Aan.
Kepala Bidang Konsumsi dan Keamanan Pangan Dinas Ketapang Banten Muhammad Ansori menjelaskan, gizi yang buruk karena kurangnya keberagaman konsumsi masyarakat, sehingga menyebabkan stunting.
“Stunting terjadi karena gizi yang kurang seimbang dan mengakibatkan perlambatan tumbuh kembang anak. Pemenuhan gizi perlu dibiasakan dari mulai ibu hamil, agar bisa mencegah stunting,” kata Ansor.
“Banyak sekali konsumsi lokal yang bisa dimanfaatkan, terjangkau bisa ditemukan sehari hari, buah buahan sampai dengan sayur-sayuran, makanan bergizi tidak mesti mahal,” tambah Ansor.
Kegiatan ini dihadiri petugas puskesmas, kelompok wanita tani (KWT) serta penggerak kesejahteraan keluarga (PKK) yang tersebar di Banten. Acara ini berlangsung dengan mengutamakan protokol kesehatan, setiap peserta wajib menggunakan masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan.
Tidak hanya sosialisasi, acara dilanjutkan dengan disverfikasi atau demo makanan lokal serta demo masakan sehat yang memanfaatkan pangan lokal di Banten.
Kegiatan sosialisasi B2SA semacam ini diakui Fatma, salah satu peserta, sangat bermanfaat. Terutama untuk menambah wawasan dan edukasi tentang makanan kaya gizi, sehat untuk konsumsi, serta mampu memanfaatkan makanan yang sering ditemukan secara mudah di kehidupan sehari-hari.
“Kita jadi lebih tahu, bagaimana makanan yang mudah ditemukan dan bisa diolah secara sehat dan bergizi,” tutur Fatma.
Ketua penggerak PKK Kecamatan Anyer tersebut menambahkan, dengan mendorong konsumsi pangan B2SA makan akan menciptakan tumbuh kembang anak yang bagus dan baik, sehingga akan mencegah stunting.
“Setelah kita tahu edukasi B2SA, kita bisa terapkan langsung di lingkungan masyarakat dan mendorong masyarakat untuk lebih inovatif membuat pangan,” terang Fatma. []
Komentar