Berkeadilan.com – Wabah Corona tampaknya semakin mengkhawatirkan dengan bertambahnya jumlah kasus di Indonesia. Bahkan data terakhir mencatat sebanyak 227 kasus, 25 di antaranya meninggal dunia dan 11 orang dinyatakan sembuh (data per tanggal 19 Maret 2020 pukul 12.00 WIB).
Mendapati jumlah yang semakin membengkak ini, Koordinator Front Perjuangan Rakyat (FPR) Rudi HB Daman angkat bicara.
Pertama, ia mengajak kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk aware dan waspada terhadap pandemik virus corona (Covid-19) tersebut. Ia meminta publik tak menganggap enteng wabah yang diketahui berasal dari Wuhan, Hubei, China itu.
“FPR mengajak segenap rakyat untuk tetap waspada, tenang dan bersatu untuk meningkatan solidaritas kita terhadap sesama dalam menghadapi situasi sulit saat ini maupun kedepannya,” kata Rudi dalam keterangan persnya, Kamis (19/3/2020).
Dan ia juga tak lupa menyampaikan rasa hormat yang tinggi kepada para tim medis dan pihak-pihak yang mendapatkan tugas dalam mengatasi para korban virus Covid-19 itu.
“Kami juga mengucapkan salut dan hormat setinggi-tingginya kepada tenaga medis yang dengan gagah berani mengabdikan dirinya untuk melawan penyebaran virus corona,” ucapnya.
Kedua, Rudi menyampaikan rasa prihatin terhadap sikap pemerintah yang cenderung lamban dan mencoba untuk menutup-nutupi kasus seolah tidak terjadi masalah besar. Sementara fakta di lapangan, kasus penyebaran virus semakin masif dan justru membuat masyarakat semakin panik karena rendahnya informasi dan data yang kredibel.
“Sementara itu, dengan kondisi saat ini dimana Virus Corona dinyatakan sebagai pandemi oleh WHO, pemerintah tetap berkeras untuk menutup-nutupi kenyataan itu, tidak membuka informasi yang jelas, bahkan tidak juga mengambil tindakan nyata untuk menjamin keselamatan rakyat,” ujarnya.
Ia juga kecewa dengan pemerintahan Presiden Joko Widodo yang cenderung menutupi ketidakmampuan otoritas negara untuk menangkal wabah virus Corona ini. Apalagi beberapa menteri justru mengampanyekan ketenangan semata bahkan ada yang dianggapnya angkuh dengan statemen-statemen ngawurnya.
“Sedari awal pemerintahan Jokowi menutup-nutupi ketidakmampuannya (inkompetensi) dengan cara yang sombong, angkuh dan ngawur,” kata Rudi.
Disampaikan Rudi, sebelum wabah virus tersebut belum sampai di Indonesia, berbagai masukan dari banyak pihak seperti akademisi, ahli kesehatan, hingga WHO disampaikan. Sayangnya, peringatan itu dinilai Rudi justru dipandang sebelah mata oleh pemerintah.
Kemudian disaat rakyat membutuhkan informasi yang jelas. Fasilitas deteksi dini yang masif dan luas, dan tenaga medis yang cukup untuk menjangkau kawasan miskin yang lebih rentan terpapar, Jokowi dengan bangga justru menyatakan akan tetap membatasi sirkulasi informasi dengan melibatkan intelijen dalam penanggulangan virus ini.
Sayangnya, sudah sampai saat ini penyebaran virus Corona semakin banyak ditemukan. Kelambanan dan ketidakmampuan pemerintah menjadi faktor penting jika ternyata kedepannya penyebaran ini semakin tidak terkendali.
Memang beberapa pemerintah daerah seperti DKI Jakarta, Solo, Depok, dan institusi pendidikan telah menghentikan sementara aktifitasnya, begitu juga dengan penutupan beberapa objek wisata. Namun, tidak hanya sebatas kebijakan tersebut yang dibutuhkan rakyat, melainkan tindakan yang juga konkret dalam mengakomodir upaya penanggulangan wabah yang lebih konkret.
“Pemerintah seharusnya bertanggung jawab untuk memfasilitasi rakyat dengan berbagai kebutuhan pencegahan penyebaran virus Corona,” imbuhnya.
Fasilitas yang dimaksud Rudi adalah bagaimana agar rakyat mudah mendapatkan masker, hand sanitizer, vitamin, dan pangan yang murah dengan gizi seimbang.
Kemudian bagi para tenaga medis yang berjibaku menanggulangi wabah Covid-19 juga harus diberikan perhatian yang terbaik, salah satunya adalah dengan memberikan bekal alat keselamatan.
“Tenaga medis juga harus ditunjang dengan kelengkapan Alat Pengaman Diri (APD) berupa baju steril yang memadai, sehingga kerja keras dari tenaga medis yang hingga kini terus dilakukan tidak menambah risiko tertular yang semakin besar,” sambung Rudi.
Oleh karena itu semua, Rudi bersama dengan elemen yang tergabung dalam Front Perjuangan Rakyat, dimana di dalamnya terdapat beberapa organisasi antara lain ; Gabungan Serikat Buruh Indonesia (GSBI), Aliansi Gerakan Reforma Agraria (AGRA), Serikat Perempuan Indonesia (SERUNI), Keluarga Besar Buruh Migran Indonesia (KABAR BUMI), Front Mahasiswa Nasional (FMN), Serikat Demokratik Mahasiswa Nasional (SDMN), Pemuda Baru Indonesia (PEMBARU), Institute for National and Democracy Studies (INDIES), menyatakan beberapa hal :
1. Mengecam Sikap Sembrono dan angkuh pemerintah Jokowi melalui Menteri Kesehatan yang tidak sigap menangani Virus Corona.
2. Menuntut untuk disediakannya fasilitas dan pelayanan kesehatan gratis untuk deteksi dini hingga ke pedesaan, kampung, kawasan pemukiman, pabrik, kampus dan seluruh area dimana sudah ditemukan penyebaran Virus Corona.
3. Menuntut pemerintah untuk segera mendistribusikan secara gratis masker, hand sanitizer, vitamin dan kelengkapan lainnya kepada rakyat.
4. Menuntut jaminan ketersediaan pangan yang bergizi bagi rakyat dengan harga yang murah.
5. Menuntut kepada pemerintah untuk menjamin upah buruh tetap dibayarkan jika ada perusahaan atau pabrik yang diberhentikan sementara.
6. Memberikan insentif dan tunjangan kepada dokter, perawat dan tenaga medis lainnya dalam memerangi penyebaran virus Corona.
Terakhir, Rudi HB Daman kembali mengajak kepada seluruh elemen masyarakat untuk terus bersatu berjuang melawan wabah Covid-19 tanpa harus berpangku tangan dan menunggu sikap pemerintah. Karena menurutnya, wabah virus corona harus dilawan dengan kekompakan seluruh rakyat Indonesia tanpa terkecuali agar virus tidak semakin luas menjangkit masyarakat lainnya.
“Dalam situasi saat ini, FPR juga mengajak kepada seluruh rakyat Indonesia untuk tetap teguh menggalang persatuan dan memajukan perjuangan untuk meraih hak-hak demokratis. Kita tidak bisa berpangku tangan pada kebijakan pemerintah,” pungkasnya.
“Berjuang dan saling bantu adalah jalan keluar terbaik bagi perubahan nasib rakyat,” tutup Rudi. []
Komentar