Berkeadilan.com – Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), Bambang Soesatyo menyampaikan bahwa Indonesia adalah salah satu negara yang menjadi target perdagangan dan persebaran obat-obatan terlarang alias narkoba.
Karena masifnya persebaran narkotika itu, pria yang karib disapa Bamsoet itu pun meminta agar semua pihak meningkatkan kewaspadaannya untuk menangkal peredaran obat-obatan yang dapat merusak generasi bangsa itu.
“Indonesia semakin diserang dari berbagai cara. Yang sangat perlu diperhatikan bersama baik oleh pemerintah, aparat penegak hukum, ormas dan masyarakat pada umumnya adalah saat ini Indonesia telah darurat narkoba,” kata Bamsoet dalam pidatonya di acara Gelaran Nasional Anak Indonesia (GONG) di Gedung Joeang 1945, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (21/2/2020).
Politisi Partai Golkar itu mengingatkan bahwa kelangsungan kualitas generasi muda bangsa Indonesia adalah tanggungjawah seluruh stakeholder bangsa Indonesia secara kolektif. Jika para generasi muda tidak dijaga apalagi sampai terpapar narkotika, maka nasih bangsa dan negara Indonesia ke depan akan rusak dan sangat suram.
“Maka kalau kita tidak jaga generasi kita akan hancur. Ini menjadi tugas bersama untuk menjaga generasi dengan banyak godaan yang ada terutama narkotika, psikotropika, dan zat asiktif,” tuturnya.
Selain itu, Bamsoet juga menyinggung tentang penegakan hukum terkait dengan narkoba. Baginya, hukum harus keras kepada para pengedar narkoba di dalam negeri agar persebarannya tidak semakin masif.
Sementara bagi para pengguna atau korban dari peredaran narkoba harus disembuhkan dengan maksimal agar mereka kapok menggunakan narkoba dengan alasan apapun.
“Kita harusnya lebih tegas dalam penegakan Undang-undang dan upaya-upaya lainnya untuk meminimalisir kemungkinan beredarnya narkoba, dan upaya rehabilitasi secara nasional penggunaan yang sudah beredar kian dengan bebas menyebarkan penyakit yang merusak generasi bangsa ini,” tegas Bamsoet.
Di sisi lain, Bamsoet juga menjelaskan bahwa narkoba sejatinya tidak berbahaya ketidak digunakan dalam takaran yang sesuai, bahkan bisa menjadi obat dan ini pun biasa digunakan di kalangan medis. Hanya saja menjadi berbahaya ketika dosisnya disalahgunakan sehingga bisa berpotensi merusak organ tubuh penggunanya.
“Dosis penggunaan obat terlarang tersebut di sisi lain akan menjadi obat, namun juga di sisi lainnya akan menjadi ancaman dan membahayakan kehidupan kita,” paparnya.
Namun demikian, Bamsoet berharap agar kegiatan penyuluhan dampak narkoba dan rehabilitasi para korban peredaran narkoba bisa dilakukan secara masif.
“Saya berharap dengan berbagai kegiatan penyuluhan kini akan mengurangi masalah-masalah seperti narkoba yang menjadi ancaman yang kita sama-sama hadapi. Semoga menjadi bagian solusi yang baik,” harapnya.
Komentar