WNI di Amerika Kecam Penikaman Wiranto dan Minta Terorisme Diberantas

Polhukam, Suara Citizen63,640 views

Berkeadilan.com – Masyarakat Indonesia di Amerika Serikat yang tergabung dalam konsolidasi ribuan relawan lintas organisasi yang menggabungkan 36 negara bagian di AS Amerika Bersatu menyuarakan keprihatinan mereka dan mengecam upaya pembunuhan yang terjadi pada Menkopolhukam Republik Indonesia Wiranto pada 10 Oktober 2019 di Pandeglang, Banten.

Melalui rilis tertulis pada tanggal 10 Oktober 2019, Ronny Rusli dari Dallas, TX, selaku Chairman dari Amerika Bersatu menyampaikan bahwa pihaknya mengimbau kepada pemerintah untuk mengusut tuntas seluruh oknum yang mengganggu ketentraman di dalam negeri.

“Kami menghimbau Pemerintah untuk mengusut tuntas dan mengambil langkah yang tegas terhadap semua pihak yang mengganggu ketentraman dan kedamaian di tanah air, terutama atas kelompokkelompok radikal yang memaksakan kehendak dan ideologi melalui tindak kekerasan,” ujar Ronny, Sabtu (12/10/2019).

Hal senada disampaikan oleh Indradi Partowardojo, sesepuh Amerika Bersatu dari Washington, D.C. dan salah satu pendiri dari organisasi #DC4INDONESIA. Ia mengatakan bahwa radikalisme dan intoleransi bukan kasus isapan jempol, melainkan sebuah ancaman bagi ketuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

“Peristiwa ini adalah bukti bahwa radikalisme dan intoleransi telah menjadi ancaman nyata bagi NKRI, dan harus dibasmi habis hingga ke akar-akarnya. Mari kita kembalikan Indonesia sebagai negara demokrasi yang toleran, rumah untuk semua orang, apapun suku bangsa, agama, ras dan budayanya,” ujarnya.

Maka dari itu, salah satu warga negara Indonesia di Canada meminta agar pemerintah lebih serius melakukan upaya pemberantasan radikalisme di Indonesia.

“Pemerintah harus tegas dalam menindak, melibas segala bentuk radikalisme. Kami siap mendukung penuh usaha pemerintah sebisa kami dalam hal ini,” jelas Rossy Beaudoin, warga Indonesia yang tinggal di Vancouver, Canada.

Masyarakat juga menghimbau pemerintah bukan hanya menindak tegas pelakunya saja, namun yang tidak kalah penting, dalang di balik peristiwa ini. Siapa dalang dari aksi teror semacam ini harus segera ditindak tegas.

“Pemerintah harus menyelidiki dan menindak tegas, bukan hanya pelakunya saja, namun provokatornya juga,” ujar Ita Quattrone dari Sacramento, California.

Ditambah Ita, sebentar lagi jadwal pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih hasil Pilpres 2019 yakni Joko Widodo dan KH Maruf Amin akan dilangsungkan.

“Pelantikan Pak Jokowi dan KH Maruf Amin sudah dekat. Kita tahu lah mereka maunya apa. Bernegara kok maunya sendiri,” papar Ita.

Selain itu, WNI di Houston dan Florida juga menyampaikan hal serupa. Mereka meminta agar para pelaku dan dalangnya ditindak tegas demi menciptakan keadamaian dan keamanan di tanah air.

“Tindak sekeras-kerasnya,” seru Lusi Sumarna koordinator Amerika Bersatu dari Florida yang kerap kali menyelenggarakan berbagai acara bagi warga Indonesia. “Kita ingin negara kita aman, damai, dan tentram. Tidak ada tempat di NKRI untuk hal-hal yang begini ini,” lanjut Atty Brame dari Houston, TX melalui sambungan telepon.

Robbynson Suy, salah satu sesepuh Amerika Bersatu dari North Carolina yang juga pernah menjadi anggota Marinir TNI berharap Pemerintah akan menghukum para pelaku seberat-beratnya.

“Saya ingat sekali pernah tersebar berita ada rencana aksi pembunuhan terhadap sejumlah tokoh nasional beberapa waktu yang lalu. Ini sudah tidak main-main. Penusukan dan upaya pembunuhan, ini jelas tidak dapat ditolerir. Hukum seberat-beratnya harus dijalankan,” tegasnya.

Syaiful Hamid, salah satu sesepuh Amerika Bersatu yang juga pendiri dari Indonesian House of New York berpendapat bahwa tindakan tegas pemerintah harus dimulai pada pembersihan aparat negara dari paham radikalisme.

“Saya percaya upaya ini merupakan gunung es dari bahaya laten radikalisme bukan dari dalam negeri saja, tapi juga di luar negeri. Bahkan sudah jelas banyak aparat kita yang tidak mengakui Pancasila dan UUD 1945,” ujarnya berapi-api.

Syaiful melanjutkan, “Walaupun negara kita menganut sistem demokrasi dan kebebasan berpendapat, tetapi sekarang sudah waktunya negara memberikan batasan dalam mengemukakan pendapat. Pak Tito, tolong tindak tegas.”

“Kami berharap Bapak Wiranto dapat sembuh seperti sediakala secepatnya. Allah yang Maha Pengasih memberkati Bapak dan mari kita bersama-sama terus melanjutkan perjuangan kita menyelamatkan NKRI dari radikalisme dan intoleransi,” tutup Herning Grissom, sesepuh Amerika Bersatu dari Sacramento, California. []

Komentar