Ribut di Ibukota, Jangan Lupakan Wamena

Oleh : Fadli Rumakefing *)

Hiruk pikuk dinamika kebangsaan di ibu kota akhir akhir ini menutup mata dan telingan dari masalah yang paling subtansial di pelosok negeri ujung timur Indonesia, wamena Papua.

Sayangnya sampai hari ini sedikit dari warga masyarakat yang terdidik (Mahasiswa) menaruh perhatian penuh pada konflik yang terjadi di wamena (Papua) yang telah memakan banyak korban jiwa bahkan kerugian materil.

Kita terlalu sibuk mempermasalahkan eksitensi lembaga negara yang diatur melalui proses aturan perundang-undangan atau yang sekarang lagi ramai ramai di perbincangkan Pengesahan Revisi UU KPK dan RKUHP beserta RUU lainnya. Tapi kita lupa bahwa ada hal yang jauh lebih penting dan subtansial dibangsa ini adalah soal Papua.

Kita hampir luput dari perhatian soal kedamaian dan keamanan di Wamena, Papua. Seharusnya kita lebih peka terhadap kondisi yang ada di Papua saat ini yang telah memakan korban sebanyak 33 orang meninggal dunia, 77 orang terluka, 10.000 mengungsi, dan 2589 orang di eksodus keluar wilayah Wamena.

Ketika Papua teriak merdeka !
Kita teriak Papua adalah Indonesia !
Ketika ada konflik di pelosok negeri
Kita sibuk ribut di ibu kota.

Jangan sampai kondisi konflik yang terjadi di Wamena Papua hari ini dimanfaatkan oleh pihak ketiga yang membuat keutuhan dan kesatuan bangsa terancam.

Saya mengajak kepada seluruh elemen anak bangsa pelajar, mahasiswa, dan pemuda mari kita melihat seutuhnya Papua, seutuhnya Indonesia.
Soal papua adalah tugas kita bersama,
Mari kita lebih peka terhadap kondisi papua. Karena papua jauh lebih penting demi kedamaian, keamanan dan keutuhan bangsa.

*) Aktivis Mahasiswa FH Universitas Bung Karno Jakarta

Komentar