Indonesian Cultural Night Digelar 2 Oktober 2019 di Berklee Performance Center

Headline, Kampanye44,077 views

Berkeadilan.com – Gagasan mengenai perhelatan kebudayaan Indonesia bertajuk ‘Indonesian Cultural Night’ dicanangkan oleh Bernard Jonathan selaku presiden Berklee Indonesian Community pada akhir tahun 2016. Bernard
Jonathan, yang merupakan mahasiswa jurusan komposisi jazz di Berklee College of Music, mengkritik akan kurangnya kesadaran dan apresiasi masyarakat Boston dan sekitarnya terhadap seni kebudayaan Indonesia.

Oleh sebab itu, beliau beraspirasi untuk membawa dan memperkenalkan beragam kebudayaan Indonesia di Amerika Serikat, khususnya di Boston dan sekitarnya. Bernard, beserta kedua sahabatnya, yang bernama Timotius Simanjuntak dan Kinski Onggara, bersepakat untuk membentuk satu ansambel khusus yang bertujuan untuk menyelenggarakan konser ini. Ansambel ini dinamakan Berklee Indonesian Ensemble, dan terdiri dari musisi-musisi muda Indonesia yang sedang menempuh pendidikan tinggi di Berklee College of Music. Selain musisi Indonesia, ada banyak musisi internasional yang bergabung di ansambel ini.

Indonesian Cultural Night bertujuan untuk mengawinkan bunyi-bunyian khas Ibu Pertiwi dengan tradisi musik barat. Yang pertama adalah melalui komposisi atau aransemen. Para komponis dan penata musik di grup tersebut mengambil aspek-aspek musik tradisional dari berbagai daerah Indonesia seperti Sumatera, Jawa, Bali, Kalimantan, dan Papua, lalu mengawinkannya dengan harmoni dan struktur musik Barat. Yang kedua adalah dari segi instrumentasi. Musik yang ditampilkan oleh grup ini menggunakan alat musik Barat seperti drum, bass, piano, dsb serta alat musik tradisional tanah air seperti gamelan, gendang, dan suling.

Dalam dua jilid pertama Indonesian Cultural Night yang diselenggarakan pada tahun 2018 dan 2019, Berklee Indonesian Ensemble mengambil lagu-lagu daerah untuk diaransemen oleh beberapa komponis dari ansambel tersebut.

2 konser di atas mendapatkan respon penonton dan ulasan yang luar biasa baik. Ada lebih dari 300 penonton yang terdiri dari mahasiswa, musisi, akademisi/peniliti musik, dan masyarakat umum di Boston yang menghadiri konser tersebut. Semua hadirin tampak begitu antusias dalam menikmati lantunan musik kebudayaan Indonesia yang dibalut dengan sentuhan modern.

Penonton terbagi menjadi dua kelompok: yang sudah familiar dengan karakter musik Indonesia, dan yang belum pernah mendengar musik Indonesia sama sekali. Di penghujung konser, banyak sekali orang yang takjub dengan kesuksesan ansambel ini dalam membawa musik tradisi ke ranah kontemporer.

Konser Indonesian Cultural Night 2019 juga dihadiri oleh rombongan KJRI New York, termasuk Bpk. Abdulkadir Jailani. Pada saat itu, beliau masih menjabat sebagai Konsulat Jenderal KJRI New York, sebelum dipindahtugaskan ke Kanada dan menjabat sebagai Duta Besar Indonesia untuk Kanada. Di tengah-tengah acara, beliau memberikan pidato.

Berikut adalah kutipan langsung dari Bpk. Jailani: “… Berklee Indonesian Community is extraordinary. They are able to show the uniqueness of Indonesia, both through our traditions and the richness of our culture…

Selain menyelenggarakan Indonesian Cultural Night, Berklee Indonesian Ensemble aktif berpartisipasi dalam berbagai agenda yang sesuai dengan visi misinya, yaitu menyebarluaskan kesenian Indonesia di Amerika Serikat.

Bersama representatif dari 10 negara lain, mereka mewakili Indonesia untuk tampil di Berklee International Folk Festival yang ke-33, dengan menggunakan konfigurasi gamelan Bali. Selain itu, mereka juga aktif melakukan rekaman musik-musik etno-kontemporer Indonesia. Salah satu rekaman terbaru mereka adalah lagu daerah Jawa Tengah yang berjudul ‘Gambang Suling’. Karya ini diaransemen oleh Bernard Jonathan, telah diunggah ke berbagai media sosial (Youtube, Facebook, Instagram) resmi Berklee College of Music dan meraih respon yang sangat positif dari komunitas pencinta dan pengamat musik dalam dan luar negeri.

Konser Indonesian Cultural Night ketiga akan diadakan pada tanggal 2 Oktober di Berklee Performance Center, Boston, MA. Konser ini berjudul ‘Indonesian Cultural Night: LEGENDA’. Konsep pentas ini adalah pertunjukan musik semi-teatrikal, di mana mereka akan mengadaptasi 6 legenda atau cerita rakyat Indonesia ke seni pertunjukan. Konser ini akan diadakan di Berklee Performance Center, yang merupakan teater bergengsi dengan kapasitas 1,215 penonton dan pernah menampilkan berbagai musisi kaliber internasional seperti Joey Alexander, Snarky Puppy, Chick Corea, dan Pentatonix. Cerita-cerita yang akan dibawakan adalah Bawang Merah Bawang Putih, Cendrawasih, Malin Kundang, Ramayana, Telaga Biru, dan Telaga Tiga Warna. 6 komponis asal Indonesia ditunjuk untuk menulis karya orisinil berdasarkan legenda di atas.

Tatanan pementasan ini terdiri dari band, 4 penyanyi solo, paduan suara,
strings section, dan winds section. Konser ini juga akan melibatsertakan banyak penari Indonesia yang berasal dari kelompok individu atau sanggar tari
Indonesia yang ada di Boston. Dalam pelaksanaan konser ini, Berklee Indonesian Community membentuk kelompok eksekutif khusus yang disebut Kabinet LEGENDA. Kabinet LEGENDA mencakup 21 orang komiti yang berasal dari organisasi Berklee Indonesian Community, PERMIAS Massachusetts, dan kelompok individual. Kabinet LEGENDA memiliki 4
official partners, yaitu PERMIAS Massachusetts, Amerika BerSATU, Indonesian Community Connect, Inc. (ICC), dan Indonesian Community of
New England Inc. (ICONE). Kerjasama dengan organisasi ini merupakan lembaran baru dalam kemajuan musik budaya Indonesia di Amerika Serikat.

Kerjasama ini didasari atas kesamaan visi dari berbagai organisasi yang terlibat. Dengan adanya kolaborasi ini, diharapkan LEGENDA mampu memberikan
dampak kultural yang signifikan. “Indonesian Cultural Night: LEGENDA merupakan aspirasi anak bangsa yang memiliki cita-cita untuk menyebarluaskan kebudayaan Indonesia di kancah internasional. Kumpulan Legenda yang akan di adaptasi di konser ini berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Ini merupakan simbolisasi dari ideologi bangsa kita yaitu Bhineka Tunggal Ika. Di iklim sosial politik Indonesia yang sekarang, pedoman ini harus kita pegang teguh agar kita bisa semakin menghargai perbedaan serta menjunjung tinggi persatuan NKRI. Saya juga berharap pementasan ini bisa menginspirasi semua warga Indonesia di belahan dunia manapun untuk ikut ambil andil dalam meningkatkan martabat bangsa dan Republik Indonesia di mata dunia.” tegas Bernard Jonathan, presiden Berklee Indonesian Community dan ketua umum Kabinet LEGENDA.

“Indonesian Cultural Night: LEGENDA merupakan suatu pergerakan yang dimulai anak bangsa demi melestarikan dan mempromosikan seni budaya Indonesia. Saya percaya setiap warga negara Indonesia yang berada di luar negeri memiliki tanggung jawab untuk memajukan budaya Indonesia. Melalui pementasan internasional ini, saya berharap putra-putri Indonesia bisa lebih mengapresiasi budaya bangsanya sendiri sehingga memiliki prinsip kenegaraan yang kuat dimanapun mereka berada.” usul Grace Purba, presiden PERMIAS Massachusetts.

Mengenai Kabinet LEGENDA

Perlu diketahui, bahwa Kabinet Legenda ini memiliki 8 divisi terdiri dari music, dance, finance, marketing, artistic, logistics/operation, documentation/media, dan ticketing/sales.

Kabinet ini dipimpin oleh Bernard Jonathan, selaku Chairman dan Music Director. Beliau didukung oleh 6 kepala divisi: Aubrey Situmorang (Head of Logistics/ Operations), Farhan Sarasin (Head of Documentation/Media), Felita Kezia (Artistic Director), Kartika Luky (Head of Ticketing/Sales), Kinski Onggara (Head of Finance), Magisha Thohir (Dance Director), dan Sharon Stephania (Head of Marketing). Kabinet ini didukung oleh 4 organisasi yang telah menjadi partner resmi, yaitu PERMIAS Massachusetts, Amerika BerSATU, Indonesian Community Connect, Inc. (ICC), dan Indonesian Community of New England, Inc. (ICONE).

Tentang Berklee Indonesian Community dan Berklee Indonesian Ensemble

Perlu diketahui pula, bahwa Berklee Indonesian Community merupakan organisasi mahasiswa Indonesia yang sedang menempuh studi di Berklee College of Music. Organisasi dipimpin oleh Bernard Jonathan, selaku presiden Berklee Indonesian Community. Visi dari organisasi ini adalah untuk menyatukan mahasiswa Indonesia di Berklee College of Music, dan mempromosikan kebudayaan
Indonesian di kancah internasional.

Sedangkan Berklee Indonesian Ensemble merupakan ansambel resmi Berklee
Indonesian Community. Didirikan pada tahun 2017 oleh Bernard Jonathan, Kinski Onggara, dan Timotius Simanjuntak. Ansambel ini dipimpin oleh Bernard Jonathan selaku Music Director. Tim inti ansambel ini berjumlah 14 orang, namun ansambel ini juga kerap melibatkan paduan suara dan strings section. Ansambel ini memainkan musik etno-kontemporer, yang menggabungkan tradisi musik Indonesia dengan musik Barat. Namun, ansambel ini sangat dinamis dalam hal konfigurasi. Selain memainkan alat musik Barat, mereka juga mampu menjadi ansambel yang memainkan alat musik tradisional seperti gamelan.

Perincian Konser
Nama Pergelaran: Indonesian Cultural Night: LEGENDA akan digelar pada tanggal 2 Oktober 2019 di Berklee Performance Center, Boston, MA, diselengarakan oleh Berklee Indonesian Community.

Harga Tiket Masuk untuk Advanced Ticket Price: $10, dan untuk tiket di hari pelaksanaan adalah $15. Sementara untuk Berklee Faculty/Staff Advanced Ticket gratis.

Namun unruk Berklee Alumni Advanced, tiket dijual dengan harga $5, dan untuk Berklee Student Advanced Ticket gratis.

Untuk Child/Senior Advanced Ticket Price: $7.50, Group Advanced Ticket Price: $7.50.

Komentar