TNI, Polri dan Masyarakat Kompak Tolak Hoax dan Politisasi Tempat Ibadah

Polhukam68,916 views

Berkeadilan.com – Ketua Generasi Muda Muslim Indonesia (GMMI) Muhammad Yuda Pratama menilai bahwa persoalan berita bohong alias hoax, ujaran kebencian, radikalisme dan politisasi tempat ibadah masih menjadi momok tersendiri khususnya di Pemilu 2019.

Apalagi narasi negatif semacam itu terus berkembang dan semakin mudah ditemukan di jagat dunia maya di tengah derasnya arus informasi dan perkembangan teknologi informasi seperti saat ini.

“Persoalan utamanya adalah meningkatnya konflik sosial seperti SARA dan konten provokatif. Hal tersebut sering terjadi di dunia maya atau media-media masa,” kata “Persoalan utamanya adalah meningkatnya konflik sosial seperti SARA dan konten provokatif. Hal tersebut sering terjadi di dunia maya atau media-media masa,” kata Yuda dalam keterangannya kepada wartawan, Jumat (15/2/2019) malam.

Maka dari itu, ia pun berusaha untuk memberikan pemahaman dan pencerahan kepada masyarakat luas agar potensi perpecahan di kalangan bangsa Indonesia, sehingga mereka tidak mudah termakan hoax, diadu domba karena ujaran kebencian yang mengandung SARA, serta penyalahgunaan tempat ibadah sebagai sarana kampanye politik praktis.

“Kami berkomitmen akan terus melakukan kegiatan deklarasi tolak politisisasi tempat ibadah, berita hoax dan radikalisme se Indonesia,” tegas Yuda.

Selain berupaya menyelamatkan bangsa Indonesia dari perpecahan, Yuda juga menegaskan bahwa pihaknya pun juga ingin agar agama sebagai sesuatu yang suci tidak dinodai oleh kepentingan-kepentingan praktis sesaat.

“Dalam ranah politik praktis, jika ini terus terjadi maka sudah bisa dipastikan bahwa agama akan kehilangan ruh spiritualitas dan berganti wajah menjadi wajah garang pendamba kekuasaan,” pungkasnya.

“Insya Allah sebagai generasi muda yang peduli dengan keutuhan bangsa, kami akan mempererat keutuhan bangsa,” tutup Yuda.

Perlu diketahui bahwa kegiatan istighosah dan deklarasi yang digelarnya itu dilakukan di Masjid Miftahul Jannah yang berada di wilayah Rusun Karet Benhil, Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Hadir pula dalam kegiatan tersebut adalah Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Harry Kurniawan bersama dengan Komandan Kodim (Dandim) 0501 Jakarta Pusat Letkol Inf Wahyu Yudhayana.

Sementara Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Harry Kurniawan dalam kesempatan tersebut pun juga mengajak kepada seluruh masyarakat untuk menghindari berita bohong alias hoax.

“Hoax tinggalkan, jangan percaya adanya hoax. Tinggalkan berita bohong,” kata Kombes Pol Harry.

Apalagi di tengah derasnya arus informasi dan kemajuan perangkat gadget, ia pun mengingatkan agar masyarakat tetap waspada.

Baginya, kebijaksana dalam menggunakan media sosial dan gadget menjadi keharusan yang dimiliki oleh setiap masyarakat.

“Setiap jamaah bahkan ada yang pegang 1 atau 2 HP. Dan minimal 1 HP pasti terkoneksi ke internet dan sosial media. Maka saya ingatkan agar selalu bijaklah dalam menggunakan media sosial,” tegasnya.

Dalam kesempatan yang sama pula, Komandan Kodim 0501 Letkol Inf Wahyu Yudhayana mengingatkan agar seluruh informasi yang ada tidak terlalu cepat dikonsumsi tanpa melakukan klarifikasi terlebih dahulu.

Bahkan ia pun mengimbau agar apapun informasi dan persoalan yang dihadapi warga agar disampaikan pula kepada aparat berwajib agar dapat diselesaikan dengan baik dan adil.

“Saya bersama jajaran dan jajaran Polres akan selalu ada bersama-sama dengan bapak ibu adik-adik semua. Jika ada pesoalan apapun agar dikomunikasikan dengan pihak yang berwajib agar tidak mudah menyimpulkan apapun sebelum dikomunikasikan dengan pihak terkait,” imbaunya.

Kemudian hadir pula Camat Tanah Abang Dedi Arif Darsono dan Walikota Jakarta Pusat yang diwaliki oleh Kepala Administrasi dan Kesejahteraan Rakyat Mohamad Fahmi.

Berikut adalah isi dari deklarasi yang dibacakan oleh Yuda bersama dengan jamaah majelis taklim dan warga Rusun Karet Benhil :

Kami, Generasi Muda Indonesia bersama tokoh agama dan tokoh masyarakat, secara tegas menyampaikan pernyataan sikap sebagai berikut :

1. Menolak segala kegiatan politik praktis, serta penyebaran berita hoax, ujaran kebencian dan paham radikalisme tempat Ibadah
2. Sepakat menjaga tempat ibadah dan mengaktifkan fungsi tempat Ibadah sebagai pemersatu umat.
3. Sepakat untuk memakmurkan tempat Ibadah dalam rangka mewujudkan persaudaraan dan persatuan Dalam rangka menjaga NKRI

Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberikan karunia, rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua.

[]

Komentar