Bank Indonesia Tegaskan Rupiah Sedang Lemah, Tapi Masih Jauh dari Krisis 98

Ekonomi38,060 views

Berkeadilan.com – Bank Indonesia (BI) tidak membenarkan pelemahan rupiah saat ini, sama dengan krisis 1998 maupun 2008. Sebab kondisi ekonomi Indonesia sekarang berbeda jauh saat krisis.

Hal ini dikatakan oleh Direktur Eksekutif Departemen Internasional Bank Indonesia (BI), Doddy Zulverdi saat menggelar seminar di gedung DPR Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (19/9/2018).

“Krisis rupiah saat ini hampir mirip, namun ini tidak bisa dibandingkan,” ungkapnya.

Dijelaskannya, secara level pelemahan nilai tukar rupiah hampir mirip saat krisis 1998, tapi beberapa indikator ekonomi jauh berbeda. Inflasi saat krisis 1998 mencapai 82%, krisis 2008 inflasinya 12%, sementara tahun ini 3,2%.

“Pada tahun 1998 rupiah melemah sampai 197%, tahun 2008 sebesar 35%, dan pada tahun ini 8,9%. Jadi jauh, walaupun level sama tapi depresiasinya jauh beda,” terangnya.

Dari sisi cadangan devisa (cadev) sebagai alat stabilisasi nilai tukar pun jauh beda. Saat ini, cadev Indonesia jauh lebih tinggi. Pada 1998 cadev Indonesia hanya di kisaran US$ 17 miliar dan tahun 2008 US$ 50 miliar.

“Tahun ini walaupun sudah pakai untuk stabilkan nilai tukar turun, tahun 2017 US$ 132 miliar sekarang masih US$ 117 miliar-118 miliar,” tandasnya.

(Erwin)

Komentar