Daripada #2019GantiPresiden, Mardani dan Neno Harus Jujur Dukung Prabowo-Sandi

Polhukam82,525 views

JAKARTA – Direktur Studi Demokrasi Rakyat (SDR), Hari Purwanto menilai bahwa tagar #2019GantiPresiden sudah tidak relevan lagi digunakan lantaran walaupun masih tahap verifikasi pendaftaran, sudah ada dua pasangan calon yang akan bertarung di Pilpres 2019 nanti, yakni Jokowi-Maruf dan Prabowo-Sandi.

Menurutnya, sebaiknya gerakan #2019GantiPresiden yang gagas oleh Mardani Ali Sera dan Neno Warisman tersebut langsung saja ditegaskan yakni mendukung Prabowo-Sandi mungkin dengan tagar #2019PrabowoSandi.

“Semestinya Mardani Ali Sera dan Neno Warisman memainkan politik secara elegan dengan langsung membentuk relawan pendukung Prabowo-Sandi, bukan malah memainkan ‘Playing Victim‘ dengan tagar 2019 Ganti Presiden,” kata Hari Purwanto dalam keterangan persnya hari ini, Senin (27/8/2018).

Kemudian narasi yang dibangun dalam kampanye tersebut menurut Hari, baik Mardani Ali Sera, Neno Warisman maupun seluruh pegiatnya agar memberikan pendidikan politik yang baik kepada masyarakat yakni adu gagasan dan adu program, bukan hanya sekedar menghina atau merendahkan lawan politik semata.

“Adu gagasan dan ide bagi masing-masing Capres-Cawapres menjadikan kualitas Pilpres 2019 lebih maju dan produktif,” tuturnya.

Ia juga sangat menyayangkan bahwa gerakan #2019GantiPresiden lebih terkesan adalah gerakan sosial yang dikontrol oleh elite politik saat ini. Betapa tidak, ia menilai bahwa tidak ada tujuan lain dalam gerakan #2019GantiPresiden yakni mendorong agar rakyat memilih Prabowo-Sandi dalam Pilpres 2019 nanti hanya saja tidak dinarasikan secara jujur oleh kelompok oposisi. Dan lebih lagi, konten yang selalu muncul adalah narasi agama semata.

“Isu agama menjadi pintu masuk dalam ruang menuju Pilpres 2019. Segala cara dilakukan oleh kelompok Ganti Presiden yang padahal juga pendukung pasangan yang diusung oleh Gerindra, PKS dan PAN,” tuturnya.

Lebih lanjut, Hari Purwanto yang juga aktivis 98 tersebut mengingatkan kepada seluruh elite agar bersama-sama lebih mementingkan pendidikan politik yang baik kepada masyarakat dibanding hanya ngotot-ngototan untuk menang namun memberikan dampak kerusakan yang besar yakni perpecahan antar sesama rakyat Indonesia.

“Pilpres 2019 harus diwarnai kegembiraan dan adu gagasan untuk Indonesia kedepan bukan ajang nyinyir yang dilakukan oleh pendukung Prabowo-Sandi lewat 2019 Ganti Presiden,” ujar Hari.

Terakhir, ia pun masih menyayangkan sikap Neno Warisman yang tidak dewasa dalam melakukan kampanye politik. Baginya, kemenangan boleh dicapai asal tetap menjaga eleganitas dan mengedepankan persatuan dan kesatuan seluruh rakyat Indonesia.

“Neno Warisman harusnya tidak mengadu domba masyarakat agar Pilpres 2019 terjaga kerukunan dan kedamaian masyarakat,” ungkapnya.

“Publik harus disajikan gagasan yang mau dijual oleh pasangan Prabowo-Sandi, bukannya memprovokasi untuk saling berhadapan sesama anak bangsa,” tutup Hari Purwanto.

Komentar